PENGARUH LABA AKUNTANSI TERHADAP PERSISTENSI LABA YANG DIMODERASI SELISIH LABA AKUNTANSI DENGAN LABA PAJAK PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2013

Ahmad Ahmad, Rita Andini, Kharis Raharjo

Abstract


Anggapan tersebut didasarkan pada kondisi normal bahwa suatu perusahaan tidak didirikan untuk usaha-usaha bergerak jangka pendek, sehingga bila hal yang diinginkan hanya tercapai kemudian dilikuidasi. Karena likuidiasi bukan merupakan harapan dari suatu perusahaan pada umumya dan sebaliknya bahwa kontinutas usahalah yang diharapkan, maka akuntansi berdasar pada kondisi perusahaan normal atau yang umum dijumpai. Namun kenyataan banyak perusahaan setiap saat mengalami kemacetan likuidasi, kebangkrutan. Kebangkrutan perusahaan ini disebabkan oleh faktor ekstern seperti bencana alam dan kondisi perekonomian umum yang menimpa, seperti halnya yang dialami kalangan bisnis di Indonesia akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan. Selain faktor ekstern tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor intern perusahaan. Suatu sektor industri secara bersamaan atau pada suatu wilayah geografis tertentu. Hanya tercapai kemudian dilikuidasi. Bukan keadaan ini akhirnya memaksa perusahaan yang masih bertahan untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya dengan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan perusahaan lain maka membutuhkan dana atau modal baik yang diperoleh dari investor maupun kreditur. Dana tersebut tentunya akan diperoleh perusahaan jika mendapatkan kepercayaan dari kreditur maupun investor. Kepercayaan itu dapat diperoleh jika perusahaan mampu menunjukkan kinerja yang baik yang dapat diukur dari laba yang diperoleh perusahaan.
Kata Kunci : Laba fiskal, Laba akuntansi, Laba pajak, dan Persistensi laba,

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.