PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN BIROKRATIS, PERATURAN, DAN KONTROL DIRI TERHADAP BURNOUT MELALUI SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABLE INTERVENING PADA MAHASISWA SANTRI (studi kasus Pondok Pesantren Darussalam Semarang)

Abstract

Sumber daya manusia yang bermutu hanya dapat diwujudkan dengan pendidikan yang bermutu.
Dalam pendidikan yang bermutu dan berkualitas dibutuhkan dua kompetensi yaitu kompetensi
dibidang imtaq (iman dan taqwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). N amun bukan
berarti dalam pendidikan proses belajarnya tanpa ada masalah. Banyaknya tugas dan kegiatan yang
harus dicapai para pelajar sering menmbulkan stress. Akibat buruk stress adalah kelelahan
(Burnout) sehingga mengakibatkan turunya produktifitas dalam belajar maupun aktifitas pribadi.
Penelitian ini berusaha untuk menguji pengaruh antara gaya kepemimpinan, peraturan dan kontrol
diri terhadap burnout yang terjadi pada mahasiswa santri dalam proses belajar, diajukan model
intervening, yaitu self efficacy sebagai variabel intervening.
PopuLasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa santri Darussalam semarang yang berstatus
mahasiswa aktif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proporisonal Random Sampling. Jumlah
sampel sebanyak 65 mahasiswa santri. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji
asumsi klasik, analisis jalur. Analisis data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 21.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, peraturan dan kontrol diri masing
masing berpengaruh dan signifikan terhadap burnout dan dapat dimediasi oleh self efficacy.
Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa variabel peraturan menunjukkan pengaruh yang
paling besar terhadap burnout. Oleh karena itu agar mahasiswa santri terhindar dari burnout,
sebaiknya peraturannya jangan terlalu diperketat, dan ada toleransi bagi mahasiswa santri yang
tugas kampusnya lebih banyak dari yang lain.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Peraturan Kontrol Diri ,Burnout dan self efficacy