BIOETANOL DARI LIMBAH BIJI ALPOKAT DI KABUPATEN SEMARANG

Sukaryo Sukaryo, Sri Subekti

Sari


Alpukat merupakan tanaman tropis yang buahnhya sangat bergizi. Tumbuhan ini sangat cocok tumbuh di Indonesia. Namun demikian bijinya banyak di kesampingkan sehingga dianggap sebagai limbah. Padahal kandungan biji alpokat banyak bermanfaat bagi manusia, salah satu kandungan biji alpokat adalah karbohidrat. Salah satu bahan baku pembuatan bioetanol adalah bahan yang mengandung karbohidrat. Dalam hal ini biji alpokat merupakan salah satu bahan alternatif yang cocok di gunakan sebagai pembuatan bioetanol. Bioetanol merupakan senyawa alkohol yang di peroleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Bioetanol merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Dalam proses pembuatan bioetanol dari bahan baku biji alpokat diproses dengan fermentasi. Sebagai yest menggunakan ragi (Saccharomyces cerevisia), sebagai nutrientnya adalah urea dan NPK. Variabel yang digunakan waktu fermentasi (5 hari, 7 hari, 9 hari, 11 hari dan 13 hari) dan menggunakan bahan baku basah dan kering untuk membandingkan hasil bioetanol yang di peroleh. Pada bahan basah diperoleh hasil bioetanol sebesar 3 % selama fermentasi 7 hari. Sedangkan pada bahan yang kering bioetanol yang di peroleh sebesar 4 % selama fermentasi 9 hari. Dapat disimpulkan bahwa bahan antara baku biji alpokat yang basah dan kering, bioetanol lebih banyak diperoleh dari biji alpokat kering yaitu sebesar 4 %. Dari hasil studi, biji buah alpokat dapat di gunakan sebagai bahan baku bioetanol sebagai sumber energi alternatif dan terbarukan.
Kata kunci : bioetanol, biji alpokat, fermentasi


Teks Lengkap:

PDF (English)


DOI: https://doi.org/10.37760/neoteknika.v3i1.1049

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


TerIndek :

GOOGLE SCHOLAR


DESKRIPSI GAMBAR