PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI DALAM PENGAMBILAN TANIN DARI KLUWEK (Pangium edule Reinw) MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL 70 %

Sukaryo Sukaryo

Sari


Negara Indonesia adalah negara yang terletak pada garis katulistiwa sehingga tanahnya sangat subur dan banyak tumbuhan yang mudah tumbuh. Salah satunya adalah kluwek (Pangium Edule Reinw). Kluwek merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat–obatan yaitu obat cacing kremi juga penawar keracunan makanan, dan sebagai rempah–rempah serta daunnya untuk sayuran. Kluwek yang difermentasi akan menghasilkan lemak siklik tidak jenuh seperti asam hidrokarpat, khaulmograt dan goulat dan juga mengandung tanin. Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman kluwek, seperti pada daun, buah yang belum matang, batang dan kulit kayu. Zat organik yang dimiliki tanin komponennya sangat kompleks seperti senyawa fenolik.Tanin dapat diambil dari kluwek dengan proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol 70 %. Semakin lama kontak pelarut semakin banyak tanin yang terambil, dan semakin banyak bahan yang digunakan semakin banyak pula tannin yang terambil. Pada pelarut 150 ml dalam waktu ekstraksi 3 jam kandungan tanin yang paling bamyak terambil pada sampel 50 gr sebanyak 58,1 ml dan kadar taninnya 12,0396 %
Kata kunci : Kluwek, Ekstraksi, Tanin, pelarut alkohol.


Teks Lengkap:

PDF (English)


DOI: https://doi.org/10.37760/neoteknika.v2i2.768

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


TerIndek :

GOOGLE SCHOLAR


DESKRIPSI GAMBAR