HOTEL SYARIAH BINTANG LIMA DI KOTA SEMARANG (FIVE STAR SHARIA HOTEL IN SEMARANG CITY)

Agung Tri Hartanto, Gatoet Wardianto, Mutiawati Mandaka

Abstract


Abstrak

Tujuan perancangan Hotel syariah bintang lima di kota Semarang ini adalah untuk memberikan alternative bentuk hotel Syariah yang berbeda dan menampilkan konsep desain yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai Islam kedalam rancangan sebuah hotel. Sesuai arahan dari Kyai N.U K.H Duri  Ashari bahwa bentuk dan motif hotel Syariah tidak wajib seperti masjid sehingga pada perancangan hotel ini tidak hanya mengadopsi dari bentuk masjid. Dipilihnya kota Semarang sebagai lokasi perancangan Hotel Syariah ini karena kota Semarang merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah, kebutuhan atas fasilitas hotel pun sangat tinggi dengan mayoritas penduduk kota Semarang yang beragama Islam. Metode perancangan yang digunakan menggunakan beberapa pendekatan antara lain pendekatan aktivitas, kebutuhan dan pelaku kegiatan. Dengan mengangkat tema syariah diharapkan persepsi negative orang terhadap hotel yg notabene dijadikan sarang prostitusi dan narkoba hilang menggunakan adanya peraturan syariah Islam yang ketat. Dan hasil perancangan Hotel Syariah bintang lima ini adalah munculnya bentuk gubahan massa yang menggunakan konsep analogi Al Quran terbuka dengan pendekatan arsitektural gaya neo klasik menyesuaikan bangunan heritage yang ada disekitar lokasi hotel.

Kata kunci : hotel syariah, hotel bintang lima, arsitektur islami.

 

Absract

The purpose of designing a five-star sharia hotel in Semarang is to provide alternative forms of different Sharia hotels and present a design concept that embodies Islamic values into the design of a hotel. As directed by Kyai N.U K.H Duri Ashari that the shape and motif of Sharia hotels are not mandatory like mosques so the design of this hotel does not only adopt the form of the mosque. The city of Semarang was chosen as the location of the design of this Sharia Hotel because the city of Semarang is one of the major cities in Central Java, the need for hotel facilities is very high with the majority of the population of the city of Semarang being Muslim. The design method used uses several approaches including the activity approach, the needs and the perpetrators of the activity. By raising the theme of sharia, it is expected that people's negative perceptions of hotels that are in fact used as a hotbed for prostitution and drugs disappear using the strict Islamic sharia rules. And the result of the design of this five-star Sharia Hotel is the emergence of a mass composition that uses the concept of an open Koran analogy with an neo-classical architectural approach adjusting existing heritage buildings around the hotel location.

Keywords: Islamic hotel, five star hotel, Islamic architecture

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.