PENGARUH STRES KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBINAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN PENILAIAN KINERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT ICON PLUS SITE SEMARANG

Fadhilla Evagradini

Abstract


Dengan evaluasi kinerja sebagai variabel perantara, penelitian ini berupaya mengidentifikasi pengaruh faktor stres kerja, lingkungan kerja, dan pembinaan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan mengandalkan data primer yang dikumpulkan dari 62 individu. Pengujian instrumental, pengujian asumsi tradisional, pengujian hipotesis, dan analisis rute adalah metode analisis yang dapat Anda gunakan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Dengan nilai t-hitung (1,445) pada pengujian 1 dan t tabel (0,67867) serta t hitung (1,237) pada pengujian 2, jelas bahwa stres kerja (X1) berdampak signifikan terhadap kinerja (Y) dan penilaian kinerja (Z). Hipotesis didukung ketika nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel, yang terjadi pada tes 1 dan 2. Nilai t hitung (2,573) dengan nilai t tabel (0,67867) dan t hitung (1,806) pada tes 2 menunjukkan bahwa lingkungan kerja (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja (Y) dan penilaian kinerja (Z). Setelah kedua tes menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, kita dapat menerima hipotesis nol. Efek dari pembinaan (X3) pada kinerja (Y) dan penilaian kinerja (Z) menguntungkan dan signifikan secara statistik (t hitung = 0,715, t tabel = 0,67867, dan t hitung = 0,735 pada tes 1 dan tes 2, masing-masing). Setelah kedua tes menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel, kita dapat menerima hipotesis nol. Hubungan antara kinerja (Y) dan penilaian kinerja (Z) bersifat positif dan signifikan secara statistik (0,000). Dengan nilai signifikansi kurang dari 0,005, pengujian model jalur kedua menegaskan bahwa hipotesis tersebut benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja (X1) berdampak signifikan terhadap kinerja (Y) melalui penilaian kinerja (Z), dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,239 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,2268. Berdasarkan hasil perhitungan, pengaruh langsung lebih kecil daripada pengaruh tidak langsung. Hal ini menunjukkan bahwa X1 melalui Y memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Z secara tidak langsung, mendukung teori tersebut. Nilai pengaruh langsung sebesar 0,226 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,5188 menunjukkan bahwa lingkungan kerja (X2) memiliki pengaruh yang positif dan substansial terhadap kinerja (Y) melalui penilaian kinerja (Z). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pengaruh langsung lebih kecil daripada pengaruh tidak langsung; hal ini membuktikan bahwa X2 melalui Y memiliki dampak yang substansial terhadap Z secara tidak langsung, mendukung hipotesis tersebut. Melalui Penilaian Kinerja (Z), Coaching (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja (Y), sebagaimana ditunjukkan oleh nilai pengaruh langsung sebesar 0,239 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,58779. Oleh karena pengaruh langsung lebih kecil daripada pengaruh tidak langsung, maka hasil perhitungan membuktikan bahwa X3 melalui Y berpengaruh secara tidak langsung terhadap Z secara substansial, sehingga mendukung teori tersebut. Dengan nilai R Squared sebesar 0,852, maka Penilaian Kinerja (Z) dapat mempengaruhi variabel Stres Kerja (X1), Lingkungan Kerja (X2), dan Coaching (X3) terhadap variabel Kinerja (Y). Artinya, keberadaan faktor-faktor intervening tersebut memberikan kontribusi pengaruh sebesar 85,2%.
Key words: stres kerja, lingkungan kerja, pembinaan, penilaian kinerja

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.