PENTINGNYA MEDIA LITERACY BAGI ORANG TUA SEBAGAI GATE KEEPING SIARAN TELEVISI BAGI ANAK DAN REMAJA

Rekno Sulandjari

Abstract


Dengan kebijakan pemerintah melalui KPI yang melakukan pemindahan jam tayang untuk acara-acara yang sekiranya tidak pantas dikonsumsi anak tidak berdampak apa-apa, karena kasus-kasus peragaan kekerasan anak-anak sekolah yang diyakini meniru acara tersebut terus berlangsung. Korban pun bertambah, dan ketika para korban maupun pelaku dimintai keterangan, mereka akan mengatakan alasan yang sama: meniru acara di televisi. Alhasil, acara berbasis kekerasan itupun dihentikan penayangannya setelah diminta oleh pemerinta. Bercermin dari berbagai kasus kekerasan anak tersebut, masyarakat dan pengamat media pun kembali meneguhkan keyakinan bahwa tayangan kekerasan di televisi sangat kuat dalam mempengaruhi perilaku anak. Dalam konteks ini, patut dipertanyakan sejauh mana pembelajaran di sekolah dapat menyuntikkan daya kritis dan kemampuan selektif bagi anak di dalam menonton tayangan media. Di tengah situasi masyarakat yang termediasi sekarang ini, proses belajar-mengajar di sekolah dituntut untuk mampu menumbuhkan kesadaran bermedia alias melek media (media literacy) bagi siswa. Sekolah seringkali dituntut lebih untuk mampu mencetak kepribadian dan perilaku positif anak. Padahal proses belajar-mengajar di sekolah hanya enam sampai delapan jam saja. Hanya sepertiga saja waktu yang termanfaatkan secara formal. Di luar itu, lingkunganlah yang sebenarnya lebih membentuk kepribadian dan kebiasaan anak. Dengan demikian, perilaku kekerasan anak sekolah sebetulnya lebih dipengaruhi oleh penggunaan waktu di luar sekolah atau dua pertiga waktu hidup mereka dalam sehari. Jika anak-anak ibarat gelas kosong, sekolah sebenarnya hanya akan mampu mengisi sepertiganya, dan dua pertiga itu akan lebih ditentukan oleh lingkungannya, baik keluarga maupun lingkungan pergaulan mereka di masyarakat. Oleh karenanya sangatlah besar peranan orang tua dalam hal ini para ibu yang lebih banyak memiliki waktu luang bagi anak untuk memberikan pemahaman literacy media kepada mereka. Sehingga pada akhirnya mampu melakukan gate keeping pada acara dan siaran yang dipublish televisi. Harapannya tentu saja pada akhirnya generasi muda mendapatkan stimuli berupa acara yang sesuai dengan perkembangan jiwa sehingga tumbuh berkembang menjadi generasi yang bisa diandalkan di masa yang akan datang.

Kata Kunci : literacy media, peran aktif, gate keeping


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.