PEDAGANG KECIL ”WARUNG” DALAM GEMPURAN RITEL MODERN

Maria Madgalena Minarsih

Abstract


Persaingan industri ritel tradisional dan ritel modern menimbulkan ketimpangan ekonomi dan terpuruknya ritel tradisional. Industri ritel tradisional menjadi semakin kejepit dengan munculnya ritel modern dimana-mana. Di sisi lain persaingan ritel modern juga  semakin ketat . Hal ini disebabkan karena keberadaan mart – mart tersebut di tengah – tengah pemukiman masyarakat yang sebelumnya menjadi lahan bisnis bagi ritel tradisional (warung). Pada perkembangannya bukan ritel tradional bersaing dengan ritel modern, namun antar ritel modern bersaing sangat ketat. Munculnya  Mart – Mart (Indomart, Alfamart dan afiliasinya) di Indonesia menimbulkan segi positif dan negatif bagi masyarakat. Segi positif yang dirasakan masyarakat antara lain : lebih nyaman dalam berbelanja , bisa menggunakan kartu ATM sehingga tidak perlu membawa dana yang besar, beberapa mart ada yang buka 24 jam dan lain-lain. Sedang sisi negatifnya adalah makin terjepitnya ritel tradisional, budaya konsumtif masyarakat semakin tinggi.  Berbagai pelanggaranpun  akhirnya terjadi dari zonasi, monopoli pasar, tidak komitmen pada UKM dan kaki lima serta penekanan pada pemasok.


Kata Kunci : Mart, Ritel

Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.