PENGELOLAAN LIMBAH ELEKTRONIK (ELECTRONIC WASTE) TERPADU : SEKTOR FORMAL DAN INFORMAL DI INDONESIA

Widi Astuti

Abstract


Perkembangan industri teknologi elektronik yang sangat cepat menawarkan berbagai macam pilihan produk. Situasi ini mendorong perkembangan industri elektronik di Indonesia menjadi sangat cepat. Percepatan pertumbuhan tersebut dikombinasi dengan produk yang cepat usang karena produk generasi yang lebih baru sudah muncul lagi. Sehingga barang-barang elektronik yang sudah tidak terpakai akhirnya menjadi sampah yang sering disebut sebagai Electronic Waste (E Waste) dan mengalami peningkatan yang sangat cepat.Dari hasil penelitian di negara berkembang termasuk Indonesia, E Waste tidak ditemukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Hal ini disebabkan terdapat kegiatan perbaikan dan penggunaan kembali (daur ulang) barang-barang elektronik bekas dalam jumlah yang tinggi di sektor informal. Daur ulang sektor informal sangat berkaitan dengan berkaitan dengan dampak lingkungan dan kesehatan  Karena tidak disadari bahwa banyak komponen barang-barang elektronik tersebut mengandung bahan beracun berbahaya (B3). Dalam rangka untuk mengatasi masalah tersebut, negara berkembang termasuk Indonesia bukan hanya memerlukan teknologi daur yang canggih, namun juga langkah-langkah pengelolaan yang relevan dan adanya kebijakan pencegahan dampak lingkungan. Namun dibandingkan dengan aspek teknis, kebijakan pengelolaan E waste menjadi lebih penting dan mendesak. Dalam tulisan ini berusaha memperkenalkan kondisi dan kebijakan pengelolaan E waste yang ada di Indonesia saat ini serta alternatif teknologi daur ulang E waste yang berhubungan dengan kebijakan pengelolaan E waste yang terpadu sektor formal dan informal.

Kata kunci : E Waste. sektor informal,pengelolaan terpadu


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.