TINJAUAN STRUKTURASI DALAM KRISIS LPP TVRI

Rekno Sulandjari

Abstract


Sesungguhnya stasiun TV tertua di Indonesia ini memang mengidap sejumlah problem. Tidak hanya soal kepemimpinan dan kekurangan biaya seperti yang paling sering dikemukakan selama ini, tetapi sungguh suatu kompleksitas masalah yang melilit. Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI menghadapi masalah sajian acara yang tidak menarik sehingga ditinggalkan oleh khalayaknya, tampilan dan kualitas program, kekurangan sarana teknis, ketinggalan teknologi, dan lain sebagainya. Menjadi TV pelayanan publik bukan berarti siarannya lalu jadi tak inovatif. Jika dikemas dan diolah secara profesional, sajian TV publik bisa sama memikatnya dengan yang komersial. Hanya orientasinya yang menunjukkan perbedaan. Yang satu memang diniatkan sebagai lahan bisnis mencari untung, sedang yang satu lagi dimaksudkan untuk melayani kebutuhan publik dalam informasi, pencerahan dan pencerdasan. Apabila diamati, kegagalan TVRI dalam melaksanakan misinya atau memenuhi harapan masyarakat, sebenarnya bukanlah disebabkan oleh status yang disandangnya atau hanya persoalan ketidakmampuan manajemen, Direksi, Dewan Pengawas / Komisaris maupun karyawan, melainkan berawal pada tidak terpenuhinya kondisi minimal yang dibutuhkan untuk beroperasi secara penuh dengan status yang disandangnya, seperti modal awal, instrumen hukum yang diterapkan dan unsur pendukung lainnya. Hal tersebut mungkin pula disebabkan oleh kurangnya persiapan atau tidak direncanakan secara cermat dan utuh.

 

Kata kunci : LPP, pencerahan, ketidakmampuan manajemen


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.