Peningkatan Gradasi Agregat Halus Melalui Proses Pencampuran Dengan Metode Coba-Coba Antara Pasir Sungai Tuntang Dan Abu Batu Jepara

Dwi Agus Rudyanto

Sari


Pasir sungai (pasir alam) biasanya banyak mengandung lumpur dan berbutir halus berbentuk bulat – bulat akibat proses gesekan sehingga daya lekat butirannya kurang. Agar diperoleh material yang baik pencucian perlu dilakukan atau mencampur beberapa jenis agregat sehingga diperoleh hasil yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil saringan dari Agregat Halus Sungai Tuntang dan abu batu asal Jepara dan gradasi dari Agregat Halus Sungai Tuntang setelah dicampur dengan abu batu asal Jepara..

Penelitian ini berbentuk penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Metode pengujian agregat halus menggunakan standar SNI 03-1968-1990. Metode pencampuran menggunakan pendekatan coba - coba

Agregat halus Sungai Tuntang tidak masuk dalam zona 2 British Standard. Pada lubang ayakan 0,3, 0,6 dan 1,2 melebihi batas maksimal dari zona 2 British Standard. Gradasi abu batu asal Jepara tidak memenuhi syarat zona 2 British Standard karena pada ayakan 2,4 kurang dari batas minimal.Hasil pencampuran dengan metode pendekatan coba – coba antara agregat halus Sungai Tuntang dan abu batu asal Jepara dengan perbandingan 40%:60%, 35%:65% dan 30%:70%, maka didapatkan hasil pencampuran yang masuk ke dalam zona 2 British Standard adalah campuran dengan perbandingan 30%:70%. Untuk campuran dengan perbandingan 40%:60% pada ayakan 0,3 dan 0,6 masih melebihi batas maksimal, sedangkan campuran dengan perbandingan 35%:65% pada ayakan 0,3 masih melebihi batas maksimal.

Kata kunci : agregat halus, gradasi agregat halus, gradasi agregat halus campuran  


Teks Lengkap:

PDF


DOI: https://doi.org/10.37760/neoteknika.v9i2.2113

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


TerIndek :

GOOGLE SCHOLAR


DESKRIPSI GAMBAR